Setelah senja berlalu di ufuk barat
ramai anjing berkecipak di sudut malam
menyibak sisa-sisa nafas ditiap jalan
merongrong bayang-bayang tubuh
Jejak para kesatria tersedap dilayar
setiap lorong tikungan menggincar
tuk menggucurkan tetes-tetes darah
jadi buronan harian mencari nafkah
Sesak dada mengguak di ujung nafas
laksana gulungan ombak terhempas
nyawa kami tak ada ruang tuk berhembus
laksana ikan aquarium tiada udara
Anjing-anjing piara binaan kaum tirani
menjamur bagai lintah di bumi Papua
di setiap ruang dan waktu di milikinya
guna melacak-acak jejak para patriot
Kau bermain haram dari tangan haram
yang di susup suap oleh mulut kebajikan
lalu kau memuntahnya pada anak istri
kunyahlah makanan halal jerih payahku
Oh bapa Surgawi kami telah murka diri
hati, akal dan raga kami tiada gunanya
walaupun Engkau ciptakan dengan cinta-Mu
namun salah perdayakan dalam jejak
Wahai anjing-anjing pencari nafkah
Kembalilah di pangkuan kebenaran
Wariskan makna dan nilai kehidupan
Pada langkah baik tuk anak cucumu
P3 Waena, 12/07/17
By
0 Comments