ADA SATU FAKSI PM DAN TIGA PRESIDEN DALAM SATU NEGARA

ADA SATU FAKSI PM DAN TIGA PRESIDEN DALAM SATU NEGARA
-----------------------------------------------------

1. FAKSI NEGARA MELANESIA BARAT (BINTANG 14)
(Dr. Thom Wainggay [deklarator])

2. PRESIDEN NEGARA FEDERAL. (NRFPB)_BINTANG SATU
(Forkorus Yaboisembut S.Pd).

3. PRESIDEN NEGARA SUKUISME (DEMOKRASI. SUKU) atau PRESIDEN TRWP_ULMWP
(Benny Wenda)_BINTANG SATU.

4. PRESIDEN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. (NKRI) MERAH PUTIH.
(Yokowidodo/Yokowi).

Ada Satu Faksi Papua Merdeka dan Tiga Presiden dalam satu Negara/Dua Negara dalam negara. Kenapa begini dan begitu...??? Padahal secara Defacto Papua Barat masih ada dalam Penindasan dan perbudakan Kolonialisme Indonesia (Rakyat Belum ada di alam KEMERDEKAAN SEUTUHNYA).

Untuk di West Papua, Banyak Presiden, Presiden diatas Presiden dan Deklarasi Kemerdekaan diatas Deklarasi sedang bermunculan seperti jamur tumbuh di musim semi, Masing-masing sudah memiliki kabinet, sistem negara, dan ideologi yang tanpa teruji, namun secara membabibuta sedang Baku Klaim-mengklaim Sebagai Presiden seakan dalam negara yang telah merdeka. (fakta dan fatal).

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa dari sejak dahulu Para tokoh Pejuang Kemerdekaan dan deklarator Mengibarkan Bendera BINTANG FAJAR pertama kali Pada 1 Desember 1961 Di Holandia_Jayapura (sekarang taman Imbi) atas Kesepahaman/kesepakatan bersama antara KNP/Panitia Sementara yang merancang Atribut Negara, NIEUW GUINEA RAAD/Parlemen yang mengesahkan dan menetabkan atribut Negara dalam sidang pertama pada tanggal 5 april 1961 dan PEMERINTAH BELANDA serta memperkenalkan Atribut Negara dan juga nama Negara adalah NEGARA REPUBLIK PAPUA BARAT yang di saksikan oleh Rakyat internasional secara dejure dan defacto pada 1961.

Foto Dok, Papua Tempu dulu

Dan Pada tgl 19 desember 1961 Persiden Pertama Kolonial Indonesia mengumandangkan TRI Komando Rakyat (TRIKORA), 1962, 1963 mulai infasi Militer indonesia besar-besaran dan mulai terciptanya Pelanggaran HAM terbesar di West Papua. Sehingga untuk melawan dan mengusir Penjajah Militer Indonesia, maka PVK secara lantang melawan aneksasi, serta PVK di Pertahankan dan mulai menyerang Militer NKRI di Arvai_Mnukwar/Manokwari, Yang di kenal dengan nama tokoh pemberontak Mandacjand bersaudara dan Awom bersaudara, Pemberontakan 1965.

Sejak itulah Militer kolonial Indonesia Menamakan PVK atau Orang Asli Papua yang sedang Melawan sejak itu, dan yang telah mati dalam pemberontakan di saat itu adalah OPM. Sebab OPM_lah menjadi benteng perkasa di masa RevoLusi sampai melawan PEPERA 1969. OPM sendiri adalah PVK dan PVK inilah yang Menjadi Rohnya OPM (Organisasi Papua Merdeka).

Sehingga OPM layak di hormati, sebab telah di uji sebagai Organisasi Induk atas cikal-bakal lahirnya awal pemberontakan dan sulitnya meremehkan catatan sejarah panjang dalam realitas pergerakannya dan kepercayaan dunia. OPM telah mampu menahan Ideologi dan Roh Perjuangan, demi merebut kembali hak atas kedaulatan bangsanya yang telah di rampas atau di kebirikan melalui Trikora 1961, Aneksasi 1963 dan rekayasa Pepera 1969 yang cacat hukum dan moral.

Dengan demikian, maka Sejak pada tanggal 1 July 1971 OPM memperjelas Posisi PVK yang di sebut Militer Papua Barat dengan Nama Tentara Pembebasan Nasional (TPN), Karena OPM merasa dalam suatu negara harus ada sayap Militer yang Jelas dan di lengkapi dengan atribut Militer dll, untuk melawan dan mengusir Penjajah, Maka terjadilah atas keinginan luhur seluruh Rakyat West Papua dari sorong sampai merauke, Yang di saksikan Oleh Tuhan Sang Khalik Langit dan bumi segala isinya untuk menjadi makhlum atas Proklamasih Kemerdekaan TPN.OPM Pada 1 July 1971 Di rimbah raya revolusi.

Sejak Proklamasi 1 July 1971 Roh Perjuangan tersebut, berakar pada setiap Pejuang TPN.OPM yang ingin bebas dari penindasan, maka mereka menyebarkan api revolusi di seluruh Pelosok Papua Barat. Mereka berjuang berkonsep pada perang gerilya tahapan, dan TPN.OPM menyakini bahwa dengan pemberontakan senjatalah kita akan merebut kemerdekaan sejati.

Selama sekian puluh tahun TPN.OPM eksis dan melakukan penyerangan-penyerangan terhadap TNI/POLRI Colonial NKRI. TPN.OPM melakukan Penyerangan secara terbuka, namumn tidak bersifat nasional dalam satu keputusan komando pada setiap Kodap/Pertahanan/komando, sehingga berjuang masing-masing.

Maka, pada tahun 2009 KNPB mengelar Konggres I di Kampung Harapan_Sentani_Papua. Dalam Resolusi salah satu agenda yang di tetapkan adalah Penyatuan Militer Papua Barat dari Sorong sampai Merauke. Pada tahun 2012 KNPB sebagai Media Nasional Rakyat Papua Barat, maka telah memediasi setiap Pertahanan untuk bersatu dalam satu Komando Nasional melalui KTT I di Markas TPN.OPM Wilayah Biak. Dan Dalam KTT I TPN.OPM tersebut di hadiri oleh 37 Perwakilan lebih (rekomendasi) untuk menyepakati/melakukan KTT TPN.OPM. Dalam KTT TPN.OPM Di Biak mengangkat dan mengesahkan Gend. Goliat Tabuni sebagai Panglima tertinggi dan Mengesahkan Nama Militer Papua Barat adalah TPNPB.OPM.

Kini Militer Papua Barat TPNPB.OPM telah bersatu dalam Komando Nasional (KOMNAS TPNPB.OPM). Dan sampai detik ini, TPNPB.OPM sedang eksis dan bergerilya di medan pertempuran Melawan dan mengusir Musuh TNI/POLRI COLONIAL Indonesia.

Dianggap tepat dan Final, dan semua makhluk yang hidup, yang di udara, darat dan laut tunduk karena proklamasih tersebut mengandung nilai kebersamaan hidup, keterwakilan tanpa terkecuali, sakral dan bargaining nilai politik yang sangat tertinggi untuk mendudukkan masalah sengketa politik.

Namun belakangan ini muncul banyak Deklarasi ke Deklarasi, Pemerintahan ke Pemerintahan seperti: Negara Republik Melanesia Barat (BINTANG 14), Deklarasi Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), Terus yang lain masih bertahan dan yang lain membubarkan diri lalu berafiliasi dengan organisasi ULMWP sebagai Wadah Koordinatif (Deklarasi Saralana 2014), Namun Akhir tahun 2017 ULMWP mulai di Perkosa Oleh Kepentingan Bisnis Kaum Borjuis, Kapitalis dan Imperialisme global, sehingga Pada tahun 2018 sampai sekarang ULMWP jadi Fakum dan Kaku dalam Gerak Perjuangan. Bertindak jauh dari harapan bersama, Lalu pada 27 april 2019 ULMWP/TRWP bersama kelompok Organisasi berafiliasi telah Mendirikan West papua army dengan Paham Demokrasi Suku/Kesukuan/Sukuisme yang akan menjurus pada Keegoan suku, Yang akan jelas-Jelas menciptakan Potentensi konflik dalam negara yang sudah Merdeka, Misalnya antara Suku dan Suku baku Kudeta, baku Perang karena tradisi Suku tertentu berbeda dengan suku yang lain di Papua Barat. Dan ini, namanya Pemaksaan.

Dengan demikian, maka besok ULMWP akan BUBAR dengan sendirinya, Itu sangat Pasti. Deklarasi di atas deklarasi, Pemerintahan diatas Pemerintahan atau Presiden di atas Presiden. Padahal Semua Organisasi tersebut, sedang Edit, Copy_Paste, Modivikasi, atas dasar idealisme pribadi, sehingga merusak nasionalisme bangsa Papua Barat.

Konsep berpïkir yang telah di adopsi oleh Kaum Kapitalisme dan Imperialisme global adalah sangat TIDAK relevan dengan konteks perjuangan kita di negeri teritori Papua Barat. Sebab kelompok tersebut berpikir dan bertindak diluar realitas penindasan. Seakan Mereka berjuang Papua Merdeka dalam situasi dan kondisi alam Inggris, alam Amerika, alam Israel, alam Australia, dll, mereka TIDAK SADAR kalau West Papua belum nyatakan Kemerdekaan di muka bumi.

Kenapa Konsep Para Elit Pejuang Moderat berjuang seperti ini, Karena Mereka selalu berpikir seperti ini: SAYA DAPAT APA DAN KO DAPAT APA DI BALIK PERJUANGAN INI....???

Ibaratnya:
"Sebelum Kita merencanakan Jerat Babi hutan atau Babi hutan belum di bunuh... Kepala rumah tangga sudah membagi-bagi porsi, misalnya: Seorang Bapak yang Ingin Jerat/membunuh Babi liar di hutan belantara berkata: Semua dengar saya mau, saya mau bagi makanan (daging) jadi begini caranya...... (kata seorang Pemburuh Babi hutan)

Oke Saya Makan bagian Kepala, Mama bagïan ekor, Tete bagian Paha, Nene bagian Tangan, Anak bagian tulang rusuk, Ipar bagian Telingga, Om bagian tali perut dll..)"

Konsep berburuh di atas, secara BUDAYA PAPUA TIDAK TEPAT, Dan diluar dari Filosofi hidup orang Asli Papua. Dan juga dalam budaya berburuh seorang Pemburuh tidak akan berkata lantang dan sombong di depan umum seperti itu, karena baginya adalah Pemali.

Namun Konsep Hegemoni ini telah dan sedang berakar dalam Benak Pikiran, Hati, Jiwa, Watak dan Karakter serta Perilaku Manusia yang Sombong, Tak bisa Menjaga Rahasia/Taktik dan Strategi Sendiri, Angkuh, Ambisi, Ego, Emosi Tinggi seperti tai ayam panas- panas, dan Berinisial Bagaikan Napsu Tinggi seperti KUDA, Namun Tak ada isi yang memuaskan bagi Nasionalisme Bangsa.

Kembalikan Perjuangan dan Atribut Negara Republik Papua Barat Pada HABITATNYA. BIAR KEMERDEKAAN INI TERJADI CEPAT DAN TEPAT. Kita harus SADAR dan Bertindak seperti Pejuang Nasionalis. Sejiwa-sekata, Jujur, setia dan Mesrah. Salam Juang.

#Hidup OPM.TPNPB.
#Free West Papua.

@CoretanAktivisPapua

Repost : Warpo Sampari Warik Wetipo