Tech News

header ads

SIAPA SEBENARNYA YANG MENJADI AKTOR DIBALIK TERBUNUHNYA RATUSAN ORANG DI NDUGA?

_Lebih Baik Bicara Jujur Karena Mata Tuhan sedang melihat setiap perkataan yang keluar dari mulut kami!_
Foto FB; Saat evakuasi jenasah.

*_Oleh Otis Tabuni_*

*Kepada Yth,*
*Bapak Ngabalin*
*Yang diberkati Tuhan dan Alam Nduga*

Ijinkan saya memberikan komentar Terkait pernyataan Anda malam ini di Metrotv:

*1. pendekatan keamanan lebih penting Untuk Memberikan jaminan perlindungan terhadap warga Nduga; ( ?)*

*2. Pembangunan lebih penting.... (?)*

Saya tidak akan membelah siapapun terutama kelompok Kombatan *(TPNPB VS TNI POLRI).* Mereka itu sejak lama bermusuhan dan tidak berlaku HAM bagi Mereka, karena kematian Perajut TPNPB dan atau TNI POLRI merupakan konsekuensi daripada mengangkat senjata dan saling tembak menembak. Oleh sebabnya, atas nama masyarakat Sipil, atas nama kemanusiaan, atas nama keadilan, atas nama kedamaian dan atas nama kebebasan, ijinkan saya untuk memberikan sedikit tanggapan terkait pernyataan Anda pada malam hari ini.

Namun sebelumnya, perlu digaris bawahi bahwa pembangunan pasti kami mendukung, tetapi atas nama Pembangunan, konflik Kemanusiaan di Nduga tidak boleh diabaikan sedikitpun!

Saya juga memberikan Sedikit tanggapan apa yang tergambarkan pada benak saya saat Anda memposisikan diri dengan menggunakan perspektif Jakarta!
Saya Belum bisa memberi kepastian, apakah Anda sedang memanfaatkan momen ini untuk berbicara tinggi dengan menginvestasikan daya bahasa Anda untuk bersiap" Cabinet reshuffle?? Atau Anda
Berkehendak untuk suku Nduga habis ditengah" Konflik TPN PB VS TNI-POLRI?
ataukah sedang mencari perhatian publik?

Pak Ngabalin yang saya hormati, Anda perlu mengetahui dan memahami bahwa Sebelum kabupaten Nduga ini dimekarkan, rakyat Nduga tidak pernah mengalami penderitaan, pengorbanan dan kematian secara luar biasa seperti hari ini panjang sejarah. Pemakaran Kabupaten justru membawah musibah sehingga dampaknya seperti hari ini sedang kami menonton penderitaan rakyat kami.

Anda perlu mengetahui bahwa kelompok TPN PB itu lahir sejak tahu 1965 di Manokwari dan kebijakan operasi militer sepanjang sejarah Belum Pernah musnahkan mereka.

Maksud saya disini, sejak Konflik demi konflik sampai dengan hari ini, tidak pernah menghabiskan kelompok sayap Militer OPM. Oleh karena itu, kehadiran aparat keamanan organik juga non organik di Papua khususnya Nduga tidak akan pernah menghabiskan kelompok TPN PB pimpinan E.K. sebagaimana yang selama ini diinginkan!.

Anda perlu mengetahui dan menyampaikan informasi ril kepada publik bawah apakah benar berdasarkan data bawah kelompok TPN PB ini membunuh, menghabisi, menghilangkan dan merampas nyawa semua rakyat Sipil yang korban di Nduga?
Apakah korban Rakyat Sipil di Nduga itu pelakunya TPN PB? atau TNI POLRI?

Apakah banyaknya aparat TNI polri yang masuk di Nduga atas nama Keamanan, perlindungan, dan menjaga kedaulatan rakyat Nduga agar Mereka tetap damai dan aman telah sukses tanpa mengorbankan satu nyawapun?

Kalau pernyataan Anda seperti itu, kenapa rumah sakit mapenduma dijadikan sebagai pos keamanan TNI dan POLRI? Gereja dijadikan sebagai Pos?
Jika mereka memberikan perlindungan terhadap warga sipil, kenapa Hendrik Lokbere ditembak Mati?

Kenapa data dan dokumen hasil investigasi dan buku Konflik Nduga sebagai tragedi kemanusiaan di Nduga dapat memberikan bukti bahwa pelaku bagi korban di Nduga adalah aparat keamanan yang sedang bertugas Disana?

Anda orang Papua keturunan Makasar (Tete Nene) yang tak paham soal kondisi lapangan, keamanan bagi warga Sipil dan kedamaian selama 13 bulan konflik bersenjata di Nduga.

Anda melihat Konflik Nduga dari perspektif Jakarta dan bukan perspektif Papua. Oleh karena itu, Sebelum Anda sampaikan pernyataan di Publik, seharusnya anda punya data yang merupakan hasil investigasi Sendiri
Agar apa yang dilihat, Apa yang dirasakan, apa yang didata dan kesimpulan daripada hasil investigasi Anda dapat disampaikan sehingga publik bisa di percaya. Jika anda hanya sampaikan informasi basa-basi dan lagu lama versi Jakarta seperti itu, bagi saya sangat tidak berbobot dan nol.

Pak Ngabalin Yang saya hormati, jika kesimpulanmu, kehadiran TNI dan Polri di tengah- tengah warga negara Indonesia di Nduga dan kontak senjata secara langsung dengan kelompok pemberontak yang berdampak pada pengorbanan Nyawa, kehilangan tempat tinggal, kehilangan pendidikan bagi generasi, pengungsian dimana-mana, kelaparan, mati dll,

Tetapi Anda berkehendak untuk mempertahankan TNI dan polri di wilayah Nduga dengan isu memberikan perlindungan, menjaga, melayani dll, kenapa masyarakat tinggalkan kampung Mereka dan lari ke hutan? Lalu di hutankan ada TPN PB, Kalau masyarakat di hutan itu justru wilayahnya TPN, mengapa TPN PB tidak menembak mereka?, Berarti " _SIAPA SEBENARNYA YANG MENJADI AKTOR DIBALIK TERBUNUHNYA RATUSAN ORANG DI NDUGA??"_

lalu siapa Oknum/ pelaku yang menembak mati Hendrik Lokbere secara nyata, terang benderang, dijalan raya dalam kondisi normal dan Sedang mengendarai kendaraan??

Pak Ngabalin, anda musti tahu bahwa kami tidak memihak siapapun, tetapi Penghormatan Terhadap hak, harkat dan martabat kepada warga sipil di Nduga itu hukumnya wajib dan sangat absolute!.

Jika Anda dan negara mau mempertahankan aparat non organik di Nduga, maka saya mengusul kepada anda dan pemerintah, DPR RI dan semua pihak untuk memberikan pengakuan kepada TPN PB bahwa mereka adalah kelompok pemberontak, bukan KKB, KKSB,. Jika sudah ada pengakuan oleh negara, maka kedua Kombatan perang menggunakan hukum humaniter International dalam Konflik senjata. Jika sudah menggunakan Hukum humaniter International, maka disanlah pengaturan tentang wilayah sipil dan wilayah Militer sehingga masyarakat kami paham bahwa di wilayah Militer tidak boleh mereka masuk dan berkeliaran, dan Pastinya kami punya rakyat tidak pernah Korban akibat konflik kedua Kombatan.

Kami sama-sama perlu paham, bahwa pendekatan keamanan tidak akan dapat menyelesaikan Konflik bersenjata di Papua karena kelompok TPN PB tidak pernah berjuang untuk pembangunan, kesejahteraan dll di bawah konstitusi negara tetapi mereka mengakat senjata atas nama Ideologi dan Papua merdeka.

Oleh sebabnya, jika Anda di berikan kesempatan tuk sampaikan pernyataan-pernyataan secara resmi di Publik, maka seharusnya Berbicaralah jalan Keluar dari konflik, Solusi dari masalah dst sehingga negara bisa mencari format penyelesaian Konflik.

Anda perlu mengetahui pula bahwa aparat keamanan non organik adalah Kiriman dari berbagai pandangam, Polda dan atau lainnya, secara sikologis mereka Tergganggu dengan lamanya bertugas Disana, sedangkan mereka memiliki anak, Istri, sanak saudara saudari, om Tante dll sehingga secara emosional dapat menembak sembarangan di wilayah dimana mereka bertugas. Oleh sebabnya, pihak TNI dan Polri non organik perlu ditarik. Bukan dijanjinkan tinggal disana guna mengejar kelompok OPM dll.

Apa yang disampaikan Kakanda Samuel Tabuni adalah bagian dari solusi dan itu merupakan tanggungjawab pemerintah sehingga negosiasi, diplomasi, dan format penanganan dapat dilakukan secara baik oleh Semua pihak.

Jadi kesimpulannya adalah TNI POLRI non organik ditarik, lakukan dalog Antara pemerintah, TNI dan polri di Papua dan pemerintah juga harus Dialog dengan kelompok TPN guna mengakhiri semua konflik kepanjangan di Nduga.

Mungkin ini sedikit yang dapat saya sampaikan! Lebih baik kita bicara Jujur karena Tuhan sedang mengawasi setiap omongan kita apa jujur atau berbondong!.

*Papua, 27 December 2019*

*Salam Hormat,*

*_Otis Tabuni_

Post a Comment

0 Comments