Tech News

header ads

Anak Laki-Laki, Penerus Bangsa Papua

Coretan Kawan : Wasiangge 

Ketika Orang Tua Yang Melahirkan Anak di bahwa situasi Kritis dengan kekerasan Militer Indonesia. Anak itu besar dan terbentuk pola pikir, watak, dengan krakternya juga terbentuk eksis keras.

Dan dia tahu perjuangan dalam akar persoalan masalah kritis dan kekerasan itu, bahkan dia tahu cerita (Dogeng) sejarah perjuangan orang Tua.

Saat hari nanti dia akan pegang (Pana Busur) orang tua lalu mengukur jalan dan mangenalisa, pemikiran muncul cerita (Dogeng) orang Tua bahkan kisah perjuangan orang tua, dia akan mencobah karena dia lahir dalam situasi yang kritis dengan kekerasan progretif oleh Militer Indonesia.

Jika dia, Tanpa Teori dan taktik-taktik strategi perang, karena dia tidak tahu. Dan dia akan pegang (Pana Busur) orang tua, setelah itu dia berdiri di tengah Hutan Rimbah, dia naik berdiri Puncak Gunung, dia memperhatikan, melihat kondisi situasi tempat kelahiran, Kampung, tempat tinggal dan Wilayah teritorial tersebut.

Setelah dia melihat suatu tempat tersebut, Kapitalisme, Kolonialisme, Militerisme, Militer Indonesia yang menguasai bahkan elite-elite Kapitalisme, kaum pemilik modal (pengusaha) membagun menanamkan modal. Dan Militer Indonesia pegang Senjata mongontrol pemilik modal (pengusaha), Militer Indonesia membangun Pos, Markas, Koramil dan lain sebagainya.

Militer Indonesia mengontrol melindungi pengusaha, pemilik modal yang sadang menanamkan di tanahNya.

Dan Militer Indonesia membongkar Dusun, membongkar Hutan, merampas Sumber Daya Alam (SDA). Tanpa ijin mengetahui pemilik Tuan Tanah, Pemilik Tanah dan UlayatNya, membunuh rakyat Sipil, memperkosa Mama, Membantai Rakyat Sipil, membunuh ternak terpelihara bahkan Militer Indonesia tindakan terlalu batas, tidak Manusiawi menghabis habiskan.

Kemudian dia melihat Militer Indonesia tindakan begitu. Jika dia berdiri di tengah Hutan Rimba, dia berdiri di pucak gunung, dia ada penggang (Pana Busur) Militer Indonesia mengejar dia menggunakan 1000 [Seribu] pucuk Senjata bahkan berbagai Senjata modern sejenis yang canggih.

Namun, jika dia tidak takut, mudur dan Melarikan Diri oleh Militer Indonesia yang pegang Tenjata 1000 (Seribu) pucuk Senjata dan berbagai Senjata modern Sejenis yang canggi itu.

Jika dia pegang (Pana Busur) bertegu menetap pada suatu tempat, ia barada di Tengah Militer Indonesia 700 (Tuju Ratus) Porsonil, dengan berdiri yang koko, Melawan Militer Indonesia 700 Personil
Tuan, Egianus Kogeya dan Pemne Kogeya bahkan pasukanNya Melawan Militer Indonesia, pada Tanggal 04 Desember 2018_ 25 Maret 2019, Nduga, Papua.

KODAP III, Nduga Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Militer Nduga, Papua.

Tentara pembebasan Nasional, Militer Papua Barat, Kodap III Nduga, Komadan Panglima Egianus Kogeya dan Komadan Operasi Lapangen Pemne Kogeya dan Pasukanya, mereka berjuang Demi bangsa dan Negara West Papua.
Mereka berjuang Demi Tanah Papua dan Demi Rakyat Papua, mereka tarukan Nyawa mempertahankan di Medan Area Parang, ditengah Hutan Rimbah Nduga.

Militer West Papua, Tentara Pembebasan Nasional (TPN), di Nduga Melawan Pemerintah Indonesia dan Militer Indonesia. Pemerintah Indonesia dan Militer Indonesia yang sedang menjajah Rakyat Papua, Membantai Rakyat Papua, Diskriminasi, struktural, Sistematis oleh Rakyat Papua.

Oleh sebab itu, Tentara pembebasan Nasional di Nduga, tidak mudur tetap akan melawan Militer Indonesia, Tentara Pembebasan Nasional menuntut pengakuan oleh Negara Indonesia.

Mengapa?
Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Militer Papua di Nduga, berparang menuntut Pengakuan Militer Indonesia karena Negara Papua West Papua, pada tanggal 19 Desember di deklerasikan. Negara West papua Umur 19 Hari kemudian Soekarno Membentuk Tri Komando Rakyat di Alun-alun Selatan, Yogjakarta, mengirim Militer Indonesia di Tanah Papua, menggagalkan Negara papua buatan kolonial Belanda, kibarkan Merah Putih di Papua, dan Mobilisasi umum krim Militer Papua.

Dan Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), mereka tahu sejarah perjuangannya.

Hari Nasional Orang Papua, hari yang besar yang biasa memperingati yaitu:
- 1 Yuli 1971 adalah Proklamasi Negara West Papua.
- 1 Desember 1961 adalah Deklarasi Negara West Papua.
Atas dasar sejarah Militer Papua dan Rakyat Papua Perjuangan dalam kota dan Rimba Hutan dengan Militan (Progretif) yang memperjuangan menuntut Bangsa West Papua yang di gagalkan, diancurkan oleh Negara Indonesia, Militer Indoneisa.

Timika, 25 Maret 2019

@CoretanAktivisPapua

Post a Comment

0 Comments