Tech News

header ads

KONFLIK PAPUA DALAM PERSPEKTIF PERADABAN EROPA DAN MELAYU

By Marinus Yaung

Setelah Papua menerimah dan mengenal peradaban baru Masyarakat Eropa, yakni peradaban Injil yang diuraikan dalam paham Calvinis sebagai fondasi dan struktur peradaban Eropa, orang Papua akhirnya terbangun juga peradabannya oleh kekuatan Injil. Karena kekuatan Injil, orang Papua memiliki ikatan emosional yg cukup kuat dengan Masyarakat Eropa. Karena kekuatan Injil, orang Eropa tidak perna mewariskan " memoria passionis " atau ingatan penderitaan akibat tindakan kejam dan tdk berperikemanusian terhadap orang Papua. Dalam catatan generasi pertama Eropa yang datang ke Papua, ada prasyarat tertentu yang harus dipatuhi dan diindahkan apabila seorang asing non asli Papua mau datang dan tinggal bersama orang Papua secara damai. Pertama, tidak boleh datang dengan membawah " harta " yang banyak tapi juga tdk boleh datang dengan " miskin " ke Papua. Kedua, tidak boleh datang membawah senjata atau alat perang. Ketiga, tidak boleh menggangu anak Perempuan Papua ( Dikutip dari buku Fajar Mereka di Tanah Papua karya Reiner Scheunemann ). Tiga prasyarat ini sangat dipatuhi para pekerja kemanusian Eropa ketika mereka datang ke Papua dan mereka mampu merebut hati orang Papua dan mentransferkan nilai - nilai Peradaban Injil dalam hati dan pikiran orang Papua.

Ketika Peradaban baru Melayu masuk ke Papua menggantikan Peradaban Eropa pada awal tahun 1960-an, ketiga prasyarat diatas tidak diindahkan dan dipatuhi. Banyak tenaga kemanusian dengan latar belakang Peradaban Melayu yang numpang dalam Pasukan Soekarno untuk merebut Papua melalui operasi militer dengan sandi operasi Trikora, adalah mayoritas Melayu Abangan yang MISKIN dan terbelakang ekonominya ( Antropolog Clifford Geertz membagi struktur Masyarakat Melayu dalam tiga struktur. Pertama, kelas masyarakat Priyayi. Kedua kelas masyarakat Santri. Ketiga, kelas masyarakat Abangan ). Kelompok Melayu Abangan ini waktu masuk ke Papua dan melihat keadaan ekonomi Papua lebih maju dari kota - kota asal mereka di pedesaan Jawa, mulai merampok dan menjarah barang - barang mewah yang orang - orang Eropa tinggalkan bagi orang Papua dan membawahnya ke Jawa. Ini awal mulanya benturan Peradaban Melanesia Papua dengan Peradaban Melayu.

Prasyarat kedua tidak boleh bawah senjata atau alat perangpun dilanggar dan tidak dipatuhi. Peradaban Melayu masuk ke Papua melalui todongan senjata. Melalui kekerasan senjata hingga banyak nyawa orang Papua harus hilang. Merebut Papua dengan senjata dan memerintah di atas tanah Papua dengan senjata sampai hari ini, adalah karakteristik Peradaban baru Melayu yang dikenal dan diketahui oleh orang Papua dari generasi ke generasi. Selama para prajurit masih terus berdatangan dalam jumlah besar ke Papua dengan menenteng senjata, selama itu pula Presiden Jokowi hanya bisa bermimpi utk merebut hati orang Papua dan menghentikan keinginan orang Papua untuk merdeka.

Prasyarat ketiga jangan ganggu Perempuan Papua memiliki makna ganda. Makns yang pertama jangan menggangu seorang anak gadis atau seorang Perempuan dewasa Papua karena Perempuan itu salah satu harta kekayaan masyarakat Papua. Apakah ada prajurit yang datang ke Papua dan menggangu Perempuan Papua ?. Ada gosip yang beredar tapi belum bisa dibuktikan kebenarannya. Butuh investigasi lebih jauh namun secara umum di wilayah konflik seperti Papua, perempuan dewasa atau anak gadis rentan sekali untuk mengalami pelecehan seksual dan selalu menjadi korban - korban kekerasan.
Makna yang kedua, dalam filosofis orang Papua, tanah Papua adalah simbol Perempuan Papua. Ketika Peradaban Melayu yang sangat agresif dan bernuansa imperialis masuk awal tahun 1960an, tujuan utamanya adalah mengeruk perut bumi Papua yang sangat kaya akan sumber daya alam. Perut bumi Papua yang dalam mitologi Papua adalah Perut seorang Perempuan Papua, ketika diperlakukan seperti itu, tentu akan melukai hati anak - anak Perempuan tersebut. Sehingga tidak heran kalau generasi muda Papua hari ini yang bangkit membelah " Mama mereka " dari tangan - tangan jahat dan rakus seperti elit politik Jakarta, Freeport dan koorporasi Internasional lainnya dan terus berjuang untuk keluar dari PENGARUH BURUK Peradaban Melayu dengan membentuk Negara sendiri West Papua. Generasi muda yang sulit ditaklukan hatinya oleh kunjungan Presiden Jokowi berkali - kali ke Papua.

Akhirnya, kalau Presiden Jokowi masih mau melihat peradan Melayu tetap bertahan di Papua, lakukanlah langka - langka kebijakan untuk memulihkan kembali tiga prasyarat utama yang harus dipatuhi dan diindahkan orang asing non Papua ketika mau masuk ke Papua seperti yang direkomendasikan oleh generasi Eropa pertama yang datang ke Papua seperti yang diuraikan diatas. Kalau tetap memandang bahwa apa yang dilakukan selama ini sudah tepat, maka Presiden Jokowi sebenarnya sedang ikut mendukung Peradaban Melayu yang buruk karena mewariskan Memoria Pessionis bagi orang Papua, ditendang keluar dari Papua.
Papua lebih tepat dan lebih bagus hidup dalam pengaruh peradaban Injil Eropa karena kami bisa duduk dekat dan ketawa bersama tanpa ada jarak secara fisik maupun dalam hati dan pikiran ( seperti foto indah dan nenarik di bawah ini ). Dengan Peradaban Melayu, secara fisik mungkin bisa duduk dekat, tapi dalam hati dan pikiran, ada jarak yang jauh seperti jauhnya jarak Jakarta dengan Jayapura yang harus ditempuh dalam 5 jam penerbangan pesawat dengan harga tiket yang mahalnya luar biasa.

Mungkinkah Peradaban Melayu akan ditendang keluar dari Papua ?. Kita tunggu hasil akhir Pleno KPU kabupaten dan kota di Papua. Kalau wakil legislator dari Peradaban Melayu mendominasi mayoritas kursi Parlemen lokal, kita harus berjiwa besar menerimah proses politik ini..hanya dengan kekalahan telaklah yang bisa menjadi alat pemersatu orang Papua untuk keluar dari pengaruh buruh Peradaban Melayu.

@CoretanAktivisPapua
@Marinus_Yaung

Post a Comment

1 Comments

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete